Firstrunlaser – di media sosial (medsos) video memperlihatkan sebuah mobil berada dalam posisi miring di tengah jalan. Peristiwa RGO 303 tersebut terjadi karena diduga mobil mengalami pecah ban.
Sebagaimana dilihat unggahan akun Instagram @cetul_22, tampak mobil SUV Honda HR-V berwarna putih terbalik. Peristiwa tersebut disebutkan terjadi di Purwodadi, Kabupaten Grobogan, Jawa Tengah.
Pada unggahan tersebut, terlihat warga berusaha mengevakuasi pengendara dan penumpang pada posisi mobil yang terbalik. Bahkan, beberapa warga berusaha memecahkan kaca depan untuk segera mengevakuasi pengendara.
“Ban meletus mobil oleng dan terbalik,” tulis keterangan dalam unggahan video akun Instagram @cetul_22.
Melihat kondisi tersebut, penting bagi pengendara untuk rutin memeriksa kondisi ban mobil. Pendiri dan Instruktur Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan tekanan angin ban juga perlu diperiksa secara rutin.
Tekanan angin ban ikut sesuai rekomendasi pabrikan. Berdasarkan data dari Jasa Marga, Pekerjaan Umum, atau dari lembaga di luar negeri, penyebab utama ban pecah adalah panas yang berlebih akibat dua hal, tekanan angin yang kurang dan berlebihan. Itu musuh utama ban,” kata Jusri kepada MNC Portal beberapa waktu lalu.
Ia mengatakan ada bahaya yang mengintai pada tekanan angin ban yang tidak sesuai. Karena itu, dia menyarankan untuk rutin mengecek tekanan udara.
“Tekanan angin ban yang kurang, akan menciptakan LIVECHAT RGO303 panas yang berlebih akibat besarnya tapak ban yang bergesekan dengan aspal. Dinding ban juga bisa bergesekan dengan aspal yang akan membuat ban pecah,” ujar Jusri.
Dalam hal berkendara, baik tekanan angin yang kurang atau berlebihan juga akan memengaruhi kenyamanan. Selain itu, ini juga akan berpengaruh pada karakter kemudi mobil ketika melaju dalam kecepatan tinggi.
“Tekanan angin ban yang berlebihan juga akan membuat mobil terasa limbung. Ini juga akan membuat berkendara menjadi tidak nyaman karena getarannya sangat besar. Jadi tekanan perlu disesuaikan,” ucapnya.