Firstrunlaser – Sandiaga Kick Off RGO303 Program FIFTY bagi Pelaku UsahaParekraf di Bogor

Firstrunlaser – Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga rgo 303 Salahuddin Uno membuka Kick Off Fintech Financing For Toursm and Creative Economy (FIFTY) 2024 di Hotel Swiss-Bellin, Kota Bogor, Jawa Barat, Selasa (7/5/2024).

Program FIFTY untuk pelaku usaha parwisata dan ekonomi krafatif atau parekraf tersebut agar dapat mengembangkan usaha dengan cara mengakses pembiayaan alternatif melalui teknologi finansial baik dari P2P Lending maupun Securities/ Equity Crowdfunding yang telah berizin OJK.

“Karena selama ini hanya 16 persen yang terlayani dengan perbankan. Sementara 84 persennya masih menggunakan pendanaan atau pembiayaan dari IMF singkatan Istri, Mertua dan Family. Jadi kita ingin agar UMKM yang mensupport 70 persen dari parekraf kita 97 persen dari lapangan kerja Indonesia, dan juga 62 persen dari ekonomi PDB kita itu terfasilitasi pendanaannya melalui jaringan pembiayaan kekinian yaitu fintech,” kata Sandiaga kepada wartawan.

Kata dia, sebanyak 70 persen pelaku parekraf di Indonesia merupakan UMKM. Namun, mengalami salah satu kendala besar yakni terkait permodalan.

“Hari ini sudah terlaksana, dan target kita tentunya menjadikan kota Bogor ini sebagai pusat epicentrum produk-produk parekraf, jasa jasa parekraf kita, dengan target menciptakan lapangan kerja 4,4 juta lapangan kerja,” ungkap Sandiaga.

Dengan melihat tingkat penetrasi internet Indonesia yang menyentuh 79,5 persen, hal ini bisa dioptimalkan sebagai momentum percepatan transformasi digital bagi para pelaku usaha parekraf. Sehingga, pemanfaatan transformasi digital bagi para UMKM, salah satunya memanfaatkan akses pembiayaan alternatif melalui platform teknologi finansial.

“Pelaku usaha parekraf yang ingin mengakses pembiayaan alternatif melalui teknologi finansial dapat mendaftar melalui website FIFTY, untuk mendapatkan rtp rgo303 slot pendampingan dan pelatihan dalam meningkatkan kapasitas usaha agar usahanya dapat terus tumbuh dan berkembang,” harapnya.

Sementara itu, Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf Anggara Hayun Anujuprana mengatakan masih sulitnya pelaku usaha parekraf untuk mengakses pembiayaan menjadi alasan utama diselenggarakannya program ini.

“Melalui kegiatan ini pelaku usaha parekraf lebih mudah mendapatkan pembiayaan Teknologi Finansial baik P2P Lending maupun Securities/ Equity Crowdfunding yang berizin OJK, melalui Pelatihan dan pendampingan Business matching,” ucap Hayun.

Anda mungkin juga suka...

Artikel Populer

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *